longest day

hari ini 15 tahun yang lalu, dengan adik dan kakak perempuan saya, tidak ada yang punya handphone saat itu, pagi begitu sampai gambir setelah malam berangkat dari yogyakarta, setelah terima raport kami memang biasa menghabiskan liburan di tempat saudara di jakarta, kami dijemput, tetapi bukan rumah yang berada di daerah cipulir yang biasa kami datangi ketika liburan tujuan kali ini, tetapi bandara yang kami tuju, padahal kami baru saja sampai jakarta, kami akan terbang ke semarang, menengok sodara saya yang ada di semarang kata mereka, saya tidak berpikir mereka bohong, saya juga tidak melihat ada yang aneh dengan wajah mereka, tetapi ada sesuatu yang membuat saya menangis, saya takut, tetapi tidak tahu alasanya, dan makin aneh, tidak ada yang mencoba menghentikan saya menangis, saya punya perasaan buruk terhadap keluarga saya di jogja, saya mencoba menenangkan pikiran dengan, tujuan kita ke semarang, bukan jogja tempat keluarga saya yang lain berada, bapak memang sedang dirumah sakit, tetapi bukan karena penyakit parah, hanya karena mau operasi menghilangkan bisul saja, saat itu kondisi sedang rawan pasca reformasi, mungkin saja kakak saya tertimpa musibah, saya berharap ibu saya baik-baik saja, sampai di semarang, kami lanjut perjalanan ke jogja naik mobil, saya duduk depan hanya menangis terus, kakak saya diam saja, sementara adik saya tidak merasakan ada yang aneh, dia tetap ceria, tante saya menemani adik saya mengobrol, sambil menasihati macam-macam, saya makin merasa tidak enak. bahkan sampai depan gang rumah saya, adik saya masih tertawa, saya masih ingat kalimat terakhir adik saya sebelum dia menangis, "eh ada yang meninggal ya....bapak sumiarto..loh bapak...."