sadomasochistic architecture

selama ini kata sadomasochist hanya identik dengan suatu prilaku sexual, yg terlintas pertama adalah cewe dengan pakaian kulit hitam seksi memegang cambuk siap memberikan kepuasan dengan penyiksaan , begitulah yang saya tau, sadomasochist suatu tindakan menyiksa diri untuk mendapatkan kepuasan(sexual) dibantu oleh orang lain, seperti sex arsitektur juga sama, hubungan antara arsitektur dengan arsitek seperti hubungan domination dengan subordination, superiority dengan inferiority. saat kita masuk sebuah biro arsitektur kita akan bergabung bersama sekawanan sleep-walker breeding models, and CAD-drawing until the early morning, and taking a brief nap before a new day of architectural advantures. untuk para junior di biro panjangnya jam kerja tidak sebanding dengan masa liburan yang extra pendek, serta ketidak teraturan jadwal lembur, jarang pulang, lupa ulang tahun pacar, g bisa dateng ke acara paling gaul seuumuranmu. but we're enjoy the suffering and the exhaustion intensely something we commonly among sexual masochist no longer seek escape, meskipun kehidupanmu mulai terbalik, kerja tengah malam, baru tidur menjelang pagi, meskipun tidak ada uang lembur untuk yang dikerjakan, kepanikan dan siksaan dari deadline satu ke deadline yang laen menjadi sebuah kenikmatan tersendiri, menjadi sangat memuaskan ketika dijalani. an
architectural desire that can be practices both sadistically and masochistically as long it is practiced with passion..

cheers

4 komentar:

choy mengatakan...

garaang..

Anonim mengatakan...

Exactly what I feel!
Salam buat sesama arsitek junior dan coffee adict, cheers!

azka mengatakan...

siapa pulangnya lebih larut,arsitek atau akuntan?

Anonim mengatakan...

arsitek pulangnya g larut, lebih laruh akuntan de, kita pulangnya pagi,,,